This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 03 Juli 2011

Patrice Evra: David De Gea Masa Depan Manchester United

Patrice Evra sulit melupakan Edwin van der Sar tetapi optimistis David De Gea menjadi pemain kunci Manchester United di masa depan.


Patrice Evra - Manchester United (Nike)

Bek Manchester United Patrice Evra mengakui bahwa dirinya sulit menerima keputusan pensiun Edwin van der Sar, tetapi dia tetap optimistis terkait dengan masa depan David de Gea.

Seperti yang diketahui, kiper berusia 20 tahun tersebut telah bergabung dengan United dari Atletico Madrid pada awal pekan ini dan Evra melihat De Gea sebagai kunci penting untuk United di masa depan.

"David adalah kiper yang bagus. Saat ini kami tidak mengenalnya , tetapi kami akan memberinya sambutan yang hangat," ujar Evra kepada MUTV.

“Tidak pernah mudah untuk menggantikan kiper seperti Van der Sar, dan saya sedikit sedih melihat Edwin pensiun, tetapi De Gea adalah masa depan sekarang."

"Dia harus bekerja keras karena tidak mudah melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh Edwin, tetapi dia akan diberi setiap kesempatan. Kami berharap dia mendapatkan yang terbaik karena dia telah datang ke klub terbesar di dunia, dan penting baginya untuk memberikan 100 persen yang terbaik setiap hari."

Selasa, 31 Mei 2011

Chicharito Hampir Berhenti Main Sepak Bola



Javier Hernandez © GettyImages

Penyerang muda Javier Hernandez mengungkapkan jika ia hampir saja menyerah dan berhenti bermain sepak bola sepenuhnya dua tahun lalu, sebelum dukungan keluarga membantu kepindahannya ke Manchester United.

Pemain berjuluk Chicharito itu menjadi debutan terbaik Liga Premier musim ini setelah raihan 13 golnya membantu Setan Merah mengunci gelar juara ke-19 mereka.

Padahal sebelumnya ia melalui dua tahun tanpa melesakkan satu pun gol di Meksiko, tak menjadi pilihan utama manajer Chivas, Efrain Flores, dan hampir putus asa.

"Saya tak mendapatkan jumlah waktu yang saya butuhkan, pelatih tak memainkan saya - saya tak tahu kenapa - dan saya frustrasi," paparnya pada The Guardian.

"Kepercayaan diri saya mulai jatuh dan mencapai titik di mana saya tak lagi menikmati sepak bola. Saya mengunjungi keluarga dan bertanya apakah saya harus melanjutkan semuanya."

"Mereka mengatakan jika saya sudah melalui waktu yang panjang untuk mewujudkan mimpi dan saya tak boleh menyerah. Mereka mengatakan untuk terus berjuang, tetap fokus dan hal terpenting adalah untuk tetap menikmati permainan karena semua orang di penjuru dunia ingin menjadi pemain sepak bola."

Hernandez juga mengungkapkan jika kesepakatan yang ia capai bersama United di bulan April 2010, pada mulanya harus mereka rahasiakan dari semua pihak.

"Kami mengetahuinya dalam dua bulan tapi ayah saya dan saya diberitahu jika kami tak boleh mengatakannya pada keluarga, teman atau siapapun," tambahnya.

"Itu sulit sekali. Kami adalah keluarga besar, kami semua amat dekat, dan selalu ingin berbicara tentang apa yang terjadi satu sama lain. Tapi kami menjaga keinginan mereka. Kami tak mengatakan pada siapapun."

Edwin Van Der Sar Tak Dihantui Kegagalan Di Liga Champions


Edwin van der Sar memuji Barcelona namun ia menilai mereka tetap bisa dikalahkan.


Wembley Stadium - Van der Sar, The last game of his career


Kiper Edwin van der Sar mengakhiri karirnya yang panjang dengan kegagalan. Harapan meraih trofi Liga Champions gagal karena Manchester United dikalahkan Barcelona 3-1 pada laga final di Wembley, Minggu (29/5) dinihari WIB.

Padahal, Van der Sar memiliki karir yang gemilang saat bermain di Ajax Amsterdam, Juventus, Fulham dan terakhir di United. Meski demikian, kiper asal Belanda ini tegaskan tidak akan dibayangi kegagalan tersebut.

"Saya tidak akan duduk dan kemudian menjadi emosi. Saya santai saja dengan apa yang sudah terjadi. Tentu akhir yang luar biasa bila kami berhasil menang. Tapi itu tak kesampaian. Kami tentu kecewa. Tapi itulah kehidupan. Kadang Anda menang dan lain waktu, Anda kalah," jelas Van der Sar.

"Saya baik-baik saja. Saya sesungguhnya berharap akhir yang penuh emosi. Tapi ini saatnya untuk pensiun dan saya senang dengan keputusan itu," jawabnya.

Menurut Van der Sar, United sesungguhnya berpeluang mengalahkan Barca. Apalagi, Barca butuh waktu 20 menit untuk keluar dari tekanan. Meski demikian, Van der Sar mengakui Barca tim yang bagus.

"Setelah kami menyamakan kedudukan, pertandingan masih terbuka. Namun kami gagal saat mengawali babak kedua. Kami kembali lebih banyak bertahan. Namun, Anda bisa menghentikan mereka. Barca bisa dikalahkan. Hanya, mereka memang memiliki pemain ekselen. Mereka tim yang bagus," jelas Van der Sar.

Kamis, 26 Mei 2011

DEBAT: Barcelona Kontra Manchester United Apakah Final Ideal?

Tak sedikit yang menyebut final Liga Champions musim ini antara Barcelona dan Manchester United sebagai final ideal, namun benarkah demikian?


UEFA Champions League Final 2009 : Josep Guardiola -  Sir Alex Ferguson, Barcelona v Manchester United

Barcelona kontra Manchester United di final Liga Champions musim ini. Dua tim besar Eropa saling bertemu di puncak turnamen antarklub terbaik Eropa.

Dengan kelas dan kualitas kedua tim, tak sedikit yang kemudian menyebut laga kedua tim di Wembley Stadium, Minggu (29/5) dinihari WIB sebagai laga final ideal. Namun layakkah disebut demikian?

Well, menurut mayoritas pembaca laman ini, final ideal atau idaman antara Barcelona dan Manchester United bukanlah suara mayoritas. Laga ini hanya menempati urutan kedua.

Ada pun yang menjadi final idaman adalah duel antara Real Madrid kontrak Inter Milan. Setidaknya begitulah hasil poling yang digagas GOAL.com Indonesia pada 17-31 Maret lalu:
  • Real Madrid vs. Inter Milan (23.57 %)
  • Barcelona vs. Manchester United (20.74 %)
  • Real Madrid vs. Manchester United (17.46 %)
  • Barcelona vs. Chelsea (10.97 %)
  • Barcelona vs. Inter Milan (10.83 %)
  • Real Madrid vs. Chelsea (7.93 %)
  • Shakhtar vs. Schalke 04 (2.28 %)
  • Tottenham vs. Manchester United (1.38 %)
  • Tottenham vs. Schalke 04 (0.93 %)
  • Tottenham vs. Chelsea (0.83 %)
  • Tottenham vs. Inter Milan (0.82 %)
  • Real Madrid vs. Schalke 04 (0.74 %)
  • Barcelona vs. Schalke 04 (0.51 %)
  • Shakhtar vs. Manchester United (0.38 %)
  • Shakhtar vs. Inter Milan (0.37 %)
  • Shakhtar vs. Chelsea (0.26 %)
Pertimbangan dari terpilihnya Real Madrid dan Inter untuk menjadi final idaman bisa jadi dilatarbelakangi oleh favoritisme, fanatisme dan loyalitas fans terhadap klub kesayangannya. Hal ini sah-sah saja dan tidak harus ada yang disalahkan.

Namun fakta akhirnya berbicara berbeda. Inter dan Real Madrid tersingkir di babak sebelumnya. Inter dijegal Schalke 04 di perempat-final, sementara Real Madrid dihadang Barcelona di empat besar. Dan pada akhirnya, babak final menyajikan Barcelona kontra Manchester United.

Dan, kembali ke pertanyaan awal, apakah laga ini pantas menjadi final ideal? Inilah rekor masing-masing klub di babak penyisihan grup:


GRUP C


T M S K G B P
Man Utd. Man Utd 6 4 2 0 7
1
14
Valencia Valencia 6 3 2 1 15
4
11
Rangers Rangers 6 1 3 2 3
6
6
Bursaspor B'spor 6 0 1 5 2 16 1

GRUP D



T M S K G B P

Barcelona Barcelona 6 4 2 0 14 3 14

Copenhagen Copenhagen 6 3 1 2 7 5 10

Rubin Kazan Rubin Kazan 6 1 3 2 2 4 6

Panathinaikos P'thinaikos 6 0 2 4 2 13 2
















Melihat performa kedua tim, mulai dari awal turnamen sampai jelang laga pamungkas, baik Barcelona dan Manchester United menunjukkan penampilan yang stabil di level atas.

Barcelona misalnya. Di fase grup D, skuad asuhan Pep Guardiola itu sama sekali tak tersentuh kekalahan. Enam laga dituntaskan dengan dua hasil seri, empat kemenangan, 14 gol memasukkan dan tiga gol kemasukan.

Sementara Manchester United juga mulus lolos ke babak gugur. Enam laga di fase grup berakhir dengan empat kemenangan dan dua hasil imbang, tujuh gol memasukkan dan satu kemasukan.

Di fase knockout, Barcelona menghadapi tiga lawan, Arsenal di babak 16 besar, Shakhtar Donetsk di perempat-final dan Real Madrid di semi-final. Dalam laga dua leg, Barcelona hanya kalah sekali dan seri sekali. Sisanya, termasuk di kandang Real Madrid, diakhiri dengan kemenangan. Jumlah gol mereka 13 memasukkan dan lima kemasukan.

Tapi Manchester United menunjukkan capaian yang lebih baik. Dalam enam laga tandang kandang melawan Olympique Marseille di 16 besar, Chelsea di perempat-final dan Schalke 04 di semi-final, United hanya sekali ditahan imbang. Sisanya, lima laga lain, berakhir menang. 11 gol dilesakkan ke gawang lawan dan hanya kecolongan tiga kali.

Total, produktifitas Barcelona mencapai 27 gol dan kemasukan delapan. Sedangkan United 18 memasukkan, dan empat kemasukan.

Dari catatan statistik tersebut, Barcelona menempatkan diri mereka sebagai tim dengan produktifitas terbaik sejauh ini. Dipimpin Lionel Messi yang sudah mencetak 11 gol, Barcelona menjadi tim yang paling sering menjebol gawang lawan.

Lawan mereka di final, Manchester United, adalah tim dengan kualitas pertahanan terbaik. Bayangkan, sejauh ini, jelang laga final, hanya empat kali gawang mereka kebobolan.

Baik Barcelona dan Manchester United juga menjadi tim terbaik dalam penguasaan bola sejak babak semi-final. Barcelona memimpin secara rata-rata dengan 62 persen penguasaan bola per pertandingan, sementara United berada di tempat kedua dengan 58 persen. Catatan statistik itu juga menjadi bukti bahwa Barcelona dan Manchester United mengungguli lawan-lawan mereka. Dan meraih tempat di final seakan menegaskan jika kedua layak dipertemukan di final.


Tak hanya itu saja, baik Barcelona mau pun Manchester United sama-sama menjadi yang terbaik di kompetisi domestik mereka masing-masing. Jadi bisa disimpulkan secara kasar jika final Liga Champions musim ini tak ubahnya final antara La Liga Spanyol melawan Liga Primer Inggris. Jika Real Madrid atau Inter yang masuk final, bisa lain ceritanya, karena kedua tim gagal meraih gelar liga domestik di musim ini.

Untuk urusan produktivitas gol masing-masing tim di kompetisi domestik mereka juga tak diragukan lagi. Barcelona dan Manchester United menjadi salah satu tim penjebol gawang lawan terbaik di kompetisi mereka.

Jadi, masihkah Anda menyangsikan jika laga final Liga Champions musim ini merupakan final ideal yang mempertemukan dua tim terbaik di Eropa saat ini?

Senin, 23 Mei 2011

Inter Milan Bakal Lepas Wesley Sneijder Ke Manchester United?


Leo menyatakan tak seorang pemain pun yang tak bisa ditransfer.


Wesley Sneijder - Inter (Getty Images)

Pemegang kemudi strategi Inter Milan, Leonardo, memunculkan tanda tanya besar tentang masa depan Wesley Sneijder di Giuseppe Meazza.

Playmaker asal Belanda itu telah lama diberitakan menjadi bidikan Manchester United, dan Leonardo ternyata tak berusaha menyanggah kemungkinan transfer tersebut.

Kepada La Stampa, ia mengatakan, “Untuk saat ini tak seorang pemain pun yang tak bisa ditransfer.”

“Inter adalah tim penuh pemain yang telah memenangkan segalanya. Kini kami harus melihat siapa di antara mereka yang ingin bertahan dan membantu kami meraih lebih.”

La Stampa, salah satu koran paling berpengaruh dan terlaris di Italia, meyakini pernyataan tersebut menunjukkan Leo tak keberatan melego Sneijder ke Old Trafford --kalaupun terjadi, pastinya dengan nilai tinggi-- guna menambah dana belanja demi memperkuat Inter musim depan.


Jumat, 20 Mei 2011

Florentino Perez Tawarkan Cristiano Ronaldo Ke Manchester United


Perez siap menunggu datangnya tawaran terhadap Ronaldo.


Cristiano Ronaldo - Real Madrid (Getty Images)

Presiden Real Madrid Florentino Perez tampaknya siap menjual bintang Cristiano Ronaldo ke klub lain pada bursa transfer musim panas nanti, menyusul adanya "perselisihan" dengan pelatih Jose Mourinho.

Dilansir Daily Mail, Perez siap mendengarkan setiap tawaran yang datang untuk merekrut Ronaldo.

Ronaldo kabarnya sedang bersitegang dengan Mourinho setelah bintang asal Portugal itu kecewa dan mengkritik gaya permainan sang pelatih.

Los Blancos mendatangkan Ronaldo dari Manchester United pada musim panas 2009 dengan nilai transfer sebesar 80 juta pounds. Perez bersedia menjual sang winger demi mendapatkan keuntungan signifikan.

Kabarnya The Red Devils merupakan salah satu klub yang dituju Perez. Sang presiden membuka peluang kepada United untuk mendatangkan lagi mantan pemain mereka itu.

Chief executive United David Gill pernah mengatakan pada awal musim ini bahwa dana lebih dari 100 juta pounds bisa dilakukan untuk merekrut pemian bintang. Dengan kata lain, Ronaldo punya peluang kembali ke Old Trafford.

Selain United, Manchester City kabarnya juga menjadi target Perez. Namun, baru-baru ini, manajemen The Citizens membantah rumor yang menyebut mereka akan merekrut Ronaldo.

Kamis, 12 Mei 2011

Sepuluh Tim Indonesia Siap Perebutkan Manchester United Premier Cup


Pemenang Manchester United Premier Cup (MUPC) Indonesia 2011 ditentukan akhir pekan ini.


Nike Manchester United Premier Cup / MUPC - Villa 2000 Indonesia (GOAL.com / Bima Said)


Pemenang Nike Manchester United Premier Cup (MUPC) Indonesia 2011 akan ditentukan di Jakarta, 14-15 Mei ini.

Sepuluh tim akan bertanding memperebutkan tiket putaran final regional yang rencananya digelar di Bangkok, Thailand, bulan depan. Seperti diketahui, MUPC merupakan ajang pemain-pemain muda berbakat di bawah usia 15 tahun dari berbagai penjuru dunia untuk saling berhadapan di Old Trafford selama liburan pertengahan tahun.

Tahun 2011 ini MUPC Indonesia digelar di sepuluh kota. Para pemenang di setiap kota akan berlaga di putaran final untuk menentukan siapa yang terbaik. Tim-tim peserta putaran final adalah: SSB Kabupaten Bogor mewakili wilayah Bandung, SSB PSA (Tangerang), Indonesia Football Academy (Jakarta), SSB Kediri (Kediri), SSB SYSA Muba (Palembang), SSB Bukit Tinggi (Padang), SSB Sinar Sakti (Medan), SSB Manansinam (Papua Barat), SSB Baladhika Semarang (Semarang), serta pemenang dari wilayah Samarinda yang masih dalam proses kualifikasi hingga rilis diterima GOAL.com.

"Tahun ini partisipasi tim meningkat dibandingkan tahun lalu. Kami senang melihat antusiasme sekolah sepakbola di seluruh Indonesia terhadap program ini dan peningkatan jumlah peserta membuktikannya," tutur Country Marketing Manager Nike Indonesia, Nino Priambodo.

"Lebih dari itu, mimpi Indonesia menemukan lebih banyak anak bertalenta yang menekuni sepakbola secara profesional diharapkan segera tercapai."

MUPC mulai digelar di Indonesia sejak lima tahun lalu. Tahun ini umlah peserta meningkat sekira 60 persen menjadi 153 tim dari SSB di setiap penjuru tanah air.