This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 31 Mei 2011

Chicharito Hampir Berhenti Main Sepak Bola



Javier Hernandez © GettyImages

Penyerang muda Javier Hernandez mengungkapkan jika ia hampir saja menyerah dan berhenti bermain sepak bola sepenuhnya dua tahun lalu, sebelum dukungan keluarga membantu kepindahannya ke Manchester United.

Pemain berjuluk Chicharito itu menjadi debutan terbaik Liga Premier musim ini setelah raihan 13 golnya membantu Setan Merah mengunci gelar juara ke-19 mereka.

Padahal sebelumnya ia melalui dua tahun tanpa melesakkan satu pun gol di Meksiko, tak menjadi pilihan utama manajer Chivas, Efrain Flores, dan hampir putus asa.

"Saya tak mendapatkan jumlah waktu yang saya butuhkan, pelatih tak memainkan saya - saya tak tahu kenapa - dan saya frustrasi," paparnya pada The Guardian.

"Kepercayaan diri saya mulai jatuh dan mencapai titik di mana saya tak lagi menikmati sepak bola. Saya mengunjungi keluarga dan bertanya apakah saya harus melanjutkan semuanya."

"Mereka mengatakan jika saya sudah melalui waktu yang panjang untuk mewujudkan mimpi dan saya tak boleh menyerah. Mereka mengatakan untuk terus berjuang, tetap fokus dan hal terpenting adalah untuk tetap menikmati permainan karena semua orang di penjuru dunia ingin menjadi pemain sepak bola."

Hernandez juga mengungkapkan jika kesepakatan yang ia capai bersama United di bulan April 2010, pada mulanya harus mereka rahasiakan dari semua pihak.

"Kami mengetahuinya dalam dua bulan tapi ayah saya dan saya diberitahu jika kami tak boleh mengatakannya pada keluarga, teman atau siapapun," tambahnya.

"Itu sulit sekali. Kami adalah keluarga besar, kami semua amat dekat, dan selalu ingin berbicara tentang apa yang terjadi satu sama lain. Tapi kami menjaga keinginan mereka. Kami tak mengatakan pada siapapun."

Edwin Van Der Sar Tak Dihantui Kegagalan Di Liga Champions


Edwin van der Sar memuji Barcelona namun ia menilai mereka tetap bisa dikalahkan.


Wembley Stadium - Van der Sar, The last game of his career


Kiper Edwin van der Sar mengakhiri karirnya yang panjang dengan kegagalan. Harapan meraih trofi Liga Champions gagal karena Manchester United dikalahkan Barcelona 3-1 pada laga final di Wembley, Minggu (29/5) dinihari WIB.

Padahal, Van der Sar memiliki karir yang gemilang saat bermain di Ajax Amsterdam, Juventus, Fulham dan terakhir di United. Meski demikian, kiper asal Belanda ini tegaskan tidak akan dibayangi kegagalan tersebut.

"Saya tidak akan duduk dan kemudian menjadi emosi. Saya santai saja dengan apa yang sudah terjadi. Tentu akhir yang luar biasa bila kami berhasil menang. Tapi itu tak kesampaian. Kami tentu kecewa. Tapi itulah kehidupan. Kadang Anda menang dan lain waktu, Anda kalah," jelas Van der Sar.

"Saya baik-baik saja. Saya sesungguhnya berharap akhir yang penuh emosi. Tapi ini saatnya untuk pensiun dan saya senang dengan keputusan itu," jawabnya.

Menurut Van der Sar, United sesungguhnya berpeluang mengalahkan Barca. Apalagi, Barca butuh waktu 20 menit untuk keluar dari tekanan. Meski demikian, Van der Sar mengakui Barca tim yang bagus.

"Setelah kami menyamakan kedudukan, pertandingan masih terbuka. Namun kami gagal saat mengawali babak kedua. Kami kembali lebih banyak bertahan. Namun, Anda bisa menghentikan mereka. Barca bisa dikalahkan. Hanya, mereka memang memiliki pemain ekselen. Mereka tim yang bagus," jelas Van der Sar.

Kamis, 26 Mei 2011

DEBAT: Barcelona Kontra Manchester United Apakah Final Ideal?

Tak sedikit yang menyebut final Liga Champions musim ini antara Barcelona dan Manchester United sebagai final ideal, namun benarkah demikian?


UEFA Champions League Final 2009 : Josep Guardiola -  Sir Alex Ferguson, Barcelona v Manchester United

Barcelona kontra Manchester United di final Liga Champions musim ini. Dua tim besar Eropa saling bertemu di puncak turnamen antarklub terbaik Eropa.

Dengan kelas dan kualitas kedua tim, tak sedikit yang kemudian menyebut laga kedua tim di Wembley Stadium, Minggu (29/5) dinihari WIB sebagai laga final ideal. Namun layakkah disebut demikian?

Well, menurut mayoritas pembaca laman ini, final ideal atau idaman antara Barcelona dan Manchester United bukanlah suara mayoritas. Laga ini hanya menempati urutan kedua.

Ada pun yang menjadi final idaman adalah duel antara Real Madrid kontrak Inter Milan. Setidaknya begitulah hasil poling yang digagas GOAL.com Indonesia pada 17-31 Maret lalu:
  • Real Madrid vs. Inter Milan (23.57 %)
  • Barcelona vs. Manchester United (20.74 %)
  • Real Madrid vs. Manchester United (17.46 %)
  • Barcelona vs. Chelsea (10.97 %)
  • Barcelona vs. Inter Milan (10.83 %)
  • Real Madrid vs. Chelsea (7.93 %)
  • Shakhtar vs. Schalke 04 (2.28 %)
  • Tottenham vs. Manchester United (1.38 %)
  • Tottenham vs. Schalke 04 (0.93 %)
  • Tottenham vs. Chelsea (0.83 %)
  • Tottenham vs. Inter Milan (0.82 %)
  • Real Madrid vs. Schalke 04 (0.74 %)
  • Barcelona vs. Schalke 04 (0.51 %)
  • Shakhtar vs. Manchester United (0.38 %)
  • Shakhtar vs. Inter Milan (0.37 %)
  • Shakhtar vs. Chelsea (0.26 %)
Pertimbangan dari terpilihnya Real Madrid dan Inter untuk menjadi final idaman bisa jadi dilatarbelakangi oleh favoritisme, fanatisme dan loyalitas fans terhadap klub kesayangannya. Hal ini sah-sah saja dan tidak harus ada yang disalahkan.

Namun fakta akhirnya berbicara berbeda. Inter dan Real Madrid tersingkir di babak sebelumnya. Inter dijegal Schalke 04 di perempat-final, sementara Real Madrid dihadang Barcelona di empat besar. Dan pada akhirnya, babak final menyajikan Barcelona kontra Manchester United.

Dan, kembali ke pertanyaan awal, apakah laga ini pantas menjadi final ideal? Inilah rekor masing-masing klub di babak penyisihan grup:


GRUP C


T M S K G B P
Man Utd. Man Utd 6 4 2 0 7
1
14
Valencia Valencia 6 3 2 1 15
4
11
Rangers Rangers 6 1 3 2 3
6
6
Bursaspor B'spor 6 0 1 5 2 16 1

GRUP D



T M S K G B P

Barcelona Barcelona 6 4 2 0 14 3 14

Copenhagen Copenhagen 6 3 1 2 7 5 10

Rubin Kazan Rubin Kazan 6 1 3 2 2 4 6

Panathinaikos P'thinaikos 6 0 2 4 2 13 2
















Melihat performa kedua tim, mulai dari awal turnamen sampai jelang laga pamungkas, baik Barcelona dan Manchester United menunjukkan penampilan yang stabil di level atas.

Barcelona misalnya. Di fase grup D, skuad asuhan Pep Guardiola itu sama sekali tak tersentuh kekalahan. Enam laga dituntaskan dengan dua hasil seri, empat kemenangan, 14 gol memasukkan dan tiga gol kemasukan.

Sementara Manchester United juga mulus lolos ke babak gugur. Enam laga di fase grup berakhir dengan empat kemenangan dan dua hasil imbang, tujuh gol memasukkan dan satu kemasukan.

Di fase knockout, Barcelona menghadapi tiga lawan, Arsenal di babak 16 besar, Shakhtar Donetsk di perempat-final dan Real Madrid di semi-final. Dalam laga dua leg, Barcelona hanya kalah sekali dan seri sekali. Sisanya, termasuk di kandang Real Madrid, diakhiri dengan kemenangan. Jumlah gol mereka 13 memasukkan dan lima kemasukan.

Tapi Manchester United menunjukkan capaian yang lebih baik. Dalam enam laga tandang kandang melawan Olympique Marseille di 16 besar, Chelsea di perempat-final dan Schalke 04 di semi-final, United hanya sekali ditahan imbang. Sisanya, lima laga lain, berakhir menang. 11 gol dilesakkan ke gawang lawan dan hanya kecolongan tiga kali.

Total, produktifitas Barcelona mencapai 27 gol dan kemasukan delapan. Sedangkan United 18 memasukkan, dan empat kemasukan.

Dari catatan statistik tersebut, Barcelona menempatkan diri mereka sebagai tim dengan produktifitas terbaik sejauh ini. Dipimpin Lionel Messi yang sudah mencetak 11 gol, Barcelona menjadi tim yang paling sering menjebol gawang lawan.

Lawan mereka di final, Manchester United, adalah tim dengan kualitas pertahanan terbaik. Bayangkan, sejauh ini, jelang laga final, hanya empat kali gawang mereka kebobolan.

Baik Barcelona dan Manchester United juga menjadi tim terbaik dalam penguasaan bola sejak babak semi-final. Barcelona memimpin secara rata-rata dengan 62 persen penguasaan bola per pertandingan, sementara United berada di tempat kedua dengan 58 persen. Catatan statistik itu juga menjadi bukti bahwa Barcelona dan Manchester United mengungguli lawan-lawan mereka. Dan meraih tempat di final seakan menegaskan jika kedua layak dipertemukan di final.


Tak hanya itu saja, baik Barcelona mau pun Manchester United sama-sama menjadi yang terbaik di kompetisi domestik mereka masing-masing. Jadi bisa disimpulkan secara kasar jika final Liga Champions musim ini tak ubahnya final antara La Liga Spanyol melawan Liga Primer Inggris. Jika Real Madrid atau Inter yang masuk final, bisa lain ceritanya, karena kedua tim gagal meraih gelar liga domestik di musim ini.

Untuk urusan produktivitas gol masing-masing tim di kompetisi domestik mereka juga tak diragukan lagi. Barcelona dan Manchester United menjadi salah satu tim penjebol gawang lawan terbaik di kompetisi mereka.

Jadi, masihkah Anda menyangsikan jika laga final Liga Champions musim ini merupakan final ideal yang mempertemukan dua tim terbaik di Eropa saat ini?

Senin, 23 Mei 2011

Inter Milan Bakal Lepas Wesley Sneijder Ke Manchester United?


Leo menyatakan tak seorang pemain pun yang tak bisa ditransfer.


Wesley Sneijder - Inter (Getty Images)

Pemegang kemudi strategi Inter Milan, Leonardo, memunculkan tanda tanya besar tentang masa depan Wesley Sneijder di Giuseppe Meazza.

Playmaker asal Belanda itu telah lama diberitakan menjadi bidikan Manchester United, dan Leonardo ternyata tak berusaha menyanggah kemungkinan transfer tersebut.

Kepada La Stampa, ia mengatakan, “Untuk saat ini tak seorang pemain pun yang tak bisa ditransfer.”

“Inter adalah tim penuh pemain yang telah memenangkan segalanya. Kini kami harus melihat siapa di antara mereka yang ingin bertahan dan membantu kami meraih lebih.”

La Stampa, salah satu koran paling berpengaruh dan terlaris di Italia, meyakini pernyataan tersebut menunjukkan Leo tak keberatan melego Sneijder ke Old Trafford --kalaupun terjadi, pastinya dengan nilai tinggi-- guna menambah dana belanja demi memperkuat Inter musim depan.


Jumat, 20 Mei 2011

Florentino Perez Tawarkan Cristiano Ronaldo Ke Manchester United


Perez siap menunggu datangnya tawaran terhadap Ronaldo.


Cristiano Ronaldo - Real Madrid (Getty Images)

Presiden Real Madrid Florentino Perez tampaknya siap menjual bintang Cristiano Ronaldo ke klub lain pada bursa transfer musim panas nanti, menyusul adanya "perselisihan" dengan pelatih Jose Mourinho.

Dilansir Daily Mail, Perez siap mendengarkan setiap tawaran yang datang untuk merekrut Ronaldo.

Ronaldo kabarnya sedang bersitegang dengan Mourinho setelah bintang asal Portugal itu kecewa dan mengkritik gaya permainan sang pelatih.

Los Blancos mendatangkan Ronaldo dari Manchester United pada musim panas 2009 dengan nilai transfer sebesar 80 juta pounds. Perez bersedia menjual sang winger demi mendapatkan keuntungan signifikan.

Kabarnya The Red Devils merupakan salah satu klub yang dituju Perez. Sang presiden membuka peluang kepada United untuk mendatangkan lagi mantan pemain mereka itu.

Chief executive United David Gill pernah mengatakan pada awal musim ini bahwa dana lebih dari 100 juta pounds bisa dilakukan untuk merekrut pemian bintang. Dengan kata lain, Ronaldo punya peluang kembali ke Old Trafford.

Selain United, Manchester City kabarnya juga menjadi target Perez. Namun, baru-baru ini, manajemen The Citizens membantah rumor yang menyebut mereka akan merekrut Ronaldo.

Kamis, 12 Mei 2011

Sepuluh Tim Indonesia Siap Perebutkan Manchester United Premier Cup


Pemenang Manchester United Premier Cup (MUPC) Indonesia 2011 ditentukan akhir pekan ini.


Nike Manchester United Premier Cup / MUPC - Villa 2000 Indonesia (GOAL.com / Bima Said)


Pemenang Nike Manchester United Premier Cup (MUPC) Indonesia 2011 akan ditentukan di Jakarta, 14-15 Mei ini.

Sepuluh tim akan bertanding memperebutkan tiket putaran final regional yang rencananya digelar di Bangkok, Thailand, bulan depan. Seperti diketahui, MUPC merupakan ajang pemain-pemain muda berbakat di bawah usia 15 tahun dari berbagai penjuru dunia untuk saling berhadapan di Old Trafford selama liburan pertengahan tahun.

Tahun 2011 ini MUPC Indonesia digelar di sepuluh kota. Para pemenang di setiap kota akan berlaga di putaran final untuk menentukan siapa yang terbaik. Tim-tim peserta putaran final adalah: SSB Kabupaten Bogor mewakili wilayah Bandung, SSB PSA (Tangerang), Indonesia Football Academy (Jakarta), SSB Kediri (Kediri), SSB SYSA Muba (Palembang), SSB Bukit Tinggi (Padang), SSB Sinar Sakti (Medan), SSB Manansinam (Papua Barat), SSB Baladhika Semarang (Semarang), serta pemenang dari wilayah Samarinda yang masih dalam proses kualifikasi hingga rilis diterima GOAL.com.

"Tahun ini partisipasi tim meningkat dibandingkan tahun lalu. Kami senang melihat antusiasme sekolah sepakbola di seluruh Indonesia terhadap program ini dan peningkatan jumlah peserta membuktikannya," tutur Country Marketing Manager Nike Indonesia, Nino Priambodo.

"Lebih dari itu, mimpi Indonesia menemukan lebih banyak anak bertalenta yang menekuni sepakbola secara profesional diharapkan segera tercapai."

MUPC mulai digelar di Indonesia sejak lima tahun lalu. Tahun ini umlah peserta meningkat sekira 60 persen menjadi 153 tim dari SSB di setiap penjuru tanah air.

Rabu, 11 Mei 2011

Pep Guardiola Cemaskan Manchester United


Manchester United seperti memiliki dua tim yang sama kuatnya.



Pep Guardiola - Barcelona (Getty Images)


Pelatih Barcelona Pep Guardiola memuji Manchester United sebagai tim yang luar biasa. Menurutnya, United seperti memiliki dua tim yang sama bagusnya. Bahkan tim cadangan United tidak kalah berbahaya.

"Saat tampil di semi-final [kedua melawan Schalke], mereka turun dengan semua pemain cadangan. Tapi, mereka bisa menang 4-1. Itu sudah menunjukkan kualitas yang mereka miliki. Mereka memiliki skuad yang luar biasa dengan dua tim yang sama bagusnya dan pemain yang istimewa," kata Guardiola.

Guardiola pantas cemas karena Barca akan menghadapi United di final Liga Champions di Wembley, 28 Mei mendatang. Bagi United, Wembley tak ubahnya bermain di kandang sendiri.

Persiapan United menuju final makin mantap setelah menghabisi Chelsea 2-1 di pertandingan Liga Primer Inggris, Minggu (8/5). Kemenangan itu menjadikan United selangkah lagi merebut titel juara liga.

Beberapa jam kemudian, Barca menaklukkan Espanyol 2-0 di kompetisi La Liga Spanyol. Kemenangan itu pun memuluskan Barca untuk mencetak hat-trick juara liga. Barca akan memastikan juara saat menghadapi Levante, Rabu lusa.

Guardiola ingin Barca secepatnya menjadi juara. Dengan demikian, mereka bisa langsung fokus pada final Liga Champions.

"Kami berusaha secepatnya memastikan titel juara. Selanjutnya, kami bisa fokus pada final," jawabnya.

Senin, 09 Mei 2011

Taklukkan Chelsea, Manchester United Di Ambang Juara


Manchester United selangkah lagi memastikan diri sebagai juara Liga Primer Inggris musim ini.


EPL : Nemanja Vidic - Javier Hernandez, Manchester United v Chelsea


Manchester United di ambang juara Liga Primer Inggris musim ini usai menekuk tamunya Chelsea 2-1 di Old Trafford, Minggu (8/5). Berkat kemenangan ini, The Red Devils unggul enam poin dari sang rival dan hanya membutuhkan satu poin di pertandingan berikutnya untuk memastikan gelar.

Publik tuan rumah langsung bergemuruh menyambut kemenangan ini, layaknya sebuah tim yang sudah juara. Pasukan Sir Alex Ferguson cukup bisa bersantai di dua pertandingan sisa karena dengan hasil satu kekalahan dan satu imbang saja, mereka sudah pasti juara.

Peluang The Blues memang belum tertutup. Sambil berharap United kalah di dua pertandingan berikutnya, sementara mereka mampu meraih kemenangan dengan selisih gol yang banyak. Tapi, hal itu pastinya sangat sulit dilakukan karena United tak mau gegabah.

Manajer Chelsea Carlo Ancelotti menggunakan formasi 4-3-3 dengan memasang Solomon Kalou-Didier Drogba-Florent Malouda di depan. Formasi ini memang kini lebih disukai pelatih asal Italia itu, dengan membangkucadangkan Fernando Torres.

Sementara itu, tuan rumah turun dengan kekuatan penuhnya, termasuk duet bek tengah Rio Ferdinand-Nemanja Vidic, Ryan Giggs, dan duet penyerang Javier Hernandez-Wayne Rooney.

United langsung unggul saat pertandingan babak pertama belum memasuki menit pertama. Gelandang asal Korea Selatan Park Ji-Sung memberikan umpang brilian kepada Hernandez yang mampu keluar dari jebakan off-side. Tanpa bisa dihalau dengan David Luiz, striker asal Meksiko itu bergerak masuk dan berhadap-hadapan dengan kiper Petr Cech, bola pun meluncur deras masuk ke dalam gawang tanpa bisa dihalau sang kiper.

Unggul, United masih terus melancarkan serangan. Pada menit ketujuh, Rooney melepaskan sebuah tendangan ke arah gawang yang masih bisa ditips oleh kiper Cech.

Tiga menit berselang, United kembali melakukan tekanan kepada tim tamu. Berawal dari umpan Giggs, Ji-Sung kemudian melepaskan umpan kepada Hernandez di depan. Namun, sayang peluang tersebut gagal digapai dengan sontekan kaki pemain berjuluk Chicharito itu.

Pasukan Biru tak mau kalah. Mereka pun mulai menciptakan peluang, tepatnya, pada menit ke-11. Kalou melepaskan umpan kepada Drogba di kotak penalti United. Beruntung, masih ada Ferdinand yang dengan sigap memblok bola. Tujuh menit berselang, giliran Kalou sendiri yang melepaskan tendangan ke arah gawang dari dalam kotak penalti. Namun, kiper Edwin van der Sar mampu mentips bola sehingga gawangnya masih perawan.

Pada menit ke-22, Ji-Sung melepaskan sebuah tendangan keras dari sisi kanan kotak penalti Chelsea, namun bola masih bisa ditips oleh kiper Cech. Beberapa detik usai kejadian ini, United sukses menggandakan keunggulan melalui sundulan kepala Vidic yang mampu memanfaatkan umpan Giggs di sisi kiri pertahanan Chelsea.

Tertinggal dua gol, Chelsea tampak menggebu-gebu untuk menciptakan gol balasan. Dua menit setelah gol kedua United itu, Chelsea memiliki peluang emas. Sayang, sundulan kepala Kalou dari jarak dekat dan dalam posisi bebas masih bisa diselamatkan secara gemilang oleh kiper van der sar.

Sejumlah peluang kemudian sempat didapat Chelsea. Berawal dari tendangan Ivanovic yang masih bisa ditips van der Sar, kemudian tendangan bebas Drogba yang masih bisa ditips juga oleh kiper asal Belanda itu, dan tendangan bebas Drogba yang mebelar di kanan gawang United.

United menutup babak pertama dengan keunggulan dua gol. Penampilan seluruh pemain tim tuan rumah layak mendapat acungan jempol karena masing-masing bermain sempurna, mulai dari bertahan dan menyerang secara total.

Di awal babak kedua, United masih menerapkan pola permainan menyerang. Rooney dalam posisi yang cukup bagus untuk melakukan pergerakan menusuk pertahanan Chelsea, namun masih ada Ivanovic yang sukses menyelamatkan ancaman sang striker.

Chelsea memiliki peluang bagus pada menit ke-64. Tendangan keras dari jarak jauh bek yang baru masuk di babak kedua, Alex, masih bisa dimentahkan oleh kiper van der Sar. Dua menit berselang, giliran Drogba yang mengancam. Namun, tendangan sang striker masih menyamping di kiri gawang van der Sar.

Gol yang ditunggu-tunggu Chelsea akhirnya datang pada menit ke-68. Frank Lampard berhasil menceploskan bola dengan kaki kirinya usai memanfaatkan umpan matang Ramires yang lebih dahulu diterukans dengan sundulan kepala Ivanovic.

Semenit berselang, Rooney nyaris saja mencetak gol dalam pertandingan ini. Menerima umpang Hernandez, Rooney gagal memanfaatkan peluang tersebut karena masih ada Alex yang melakukan sapuan dengan kaki kanannya.

Pada menit ke-82, Rooney kembali memiliki peluang bagus. Dalam posisi bebas, ia melakukan tendangan keras ke arah gawang, namun lagi-lagi masih ada Alex yang melakukan sapuan dengan refleks kakinya. empat menit berselang, Hernandez juga gagal menambah gol dalam pertandingan ini karena sundulan kepala dari jarak dekat masih melambung di atas mistar gawang.

Hingga pertandingan babak kedua berakhir, Chelsea gagal menyamakan kedudukan, dan United berhak memenangkan pertandingan.

Rabu, 04 Mei 2011

Wayne Rooney Terancam Absen Lawan Schalke


Wayne Rooney belum tentu dimainkan, sedangkan Darren Fletcher siap menghadapi Schalke 04.



Champions League: Schalke 04 - Manchester  United, Wayne Rooney (Getty Images)


Sir Alex Ferguson menyatakan belum pasti menurunkan Wayne Rooney pada laga kedua semi-final Liga Champions antara Manchester United dan Schalke 04, Rabu (4/5) malam.

Ferguson menderita kabar buruk dari staf medis tentang kondisi kebugaran Rooney usai pertandingan melawan Arsenal akhir pekan lalu.

"Dia tidak berlatih. Otot hamstringnya bermasalah sehingga kami mengistirahatkannya hari ini [Selasa], tapi kita lihat saja besok," ujar sang manajer dalam konferensi pers.

Setidaknya ada kabar baik yang diterima Ferguson yaitu kesiapan Darren Fletcher untuk tampil lagi sejak kali terakhir bermain melawan Liverpool, Maret lalu.

"Darren akan ambil bagian dalam pertandingan nanti. Dia sudah menunjukkan perkembangn menggembirakan pada pertandingan tim cadangan pekan lalu. Dia sudah bekerja keras, berat badannya sudah kembali normal," sambung Ferguson.

"Tinggal masalah waktu dan mungkin butuh sedikit persiapan, tapi dia sudah bekerja keras dan akan ambil bagian dalam pertandingan nanti."

United mengantungi kemenangan 2-0 di kandang Schalke sehingga difavoritkan melaju ke babak final.