
Pemain berjuluk Chicharito itu menjadi debutan terbaik Liga Premier musim ini setelah raihan 13 golnya membantu Setan Merah mengunci gelar juara ke-19 mereka.
Padahal sebelumnya ia melalui dua tahun tanpa melesakkan satu pun gol di Meksiko, tak menjadi pilihan utama manajer Chivas, Efrain Flores, dan hampir putus asa.
"Saya tak mendapatkan jumlah waktu yang saya butuhkan, pelatih tak memainkan saya - saya tak tahu kenapa - dan saya frustrasi," paparnya pada The Guardian.
"Kepercayaan diri saya mulai jatuh dan mencapai titik di mana saya tak lagi menikmati sepak bola. Saya mengunjungi keluarga dan bertanya apakah saya harus melanjutkan semuanya."
"Mereka mengatakan jika saya sudah melalui waktu yang panjang untuk mewujudkan mimpi dan saya tak boleh menyerah. Mereka mengatakan untuk terus berjuang, tetap fokus dan hal terpenting adalah untuk tetap menikmati permainan karena semua orang di penjuru dunia ingin menjadi pemain sepak bola."
Hernandez juga mengungkapkan jika kesepakatan yang ia capai bersama United di bulan April 2010, pada mulanya harus mereka rahasiakan dari semua pihak.
"Kami mengetahuinya dalam dua bulan tapi ayah saya dan saya diberitahu jika kami tak boleh mengatakannya pada keluarga, teman atau siapapun," tambahnya.
"Itu sulit sekali. Kami adalah keluarga besar, kami semua amat dekat, dan selalu ingin berbicara tentang apa yang terjadi satu sama lain. Tapi kami menjaga keinginan mereka. Kami tak mengatakan pada siapapun."